Tiap lebaran pasti
sering banget kita denger kata maaf. Maaf lahir batin, dan sebagainya. Dan
dengan gampangnya di kirim lewat sms, send to all contact. Dulu aku ngrasanya
kalo udah aku sms, brarti udah minta maaf, padahal maaf itu gak segampang itu.
Maaf itu rumit. Apalagi ‘memaafkan’.
Dalam agamaku, Islam, saling memaafkan itu penting dan pahalanya
banyak. Ini menyangkut hubungan antar manusia atau habluminannaas. Kata ibuku, kalo kita punya salah dan belum di
maafkan, dosa kita itu bisa di bawa ke akhirat. Begitu pula sebaliknya, kalo
ada orang yang punya salah sama kita dan udah minta maaf tapi kita belum
memaafkan, dosa itu bisa memberatkan yang bersalah dan tentu juga memberatkan
kita sendiri.
Beda halnya dengan habluminallah
atau hubungan dengan Allah SWT. Allah mempunyai sifat Al-Gofar atau Maha
Pemaaf. Asal kita mau bertobat dengan sungguh2 dan berjanji tidak mau
mengulangi kesalahan kita, Insya Allah dosa kita akan diampuni. Karena Allah
juga mempunyai sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang
sudah pasti akan mengasihi dan menyayangi hamba-Nya yang mau bertobat dan
kembali ke jalan-Nya.
Aku akui, kita ini manusia yang punya emosi, nafsu dan amarah. Dan itulah ujian terbesar manusia,
bagaimana harus mampu mengontrol emosi, nafsu dan amarah kita. Bukankah
Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan pengikutnya untuk saling memaafkan? Saat
minta maaf, kadang aku sendiri juga ngrasa berat. Karena kita dalam posisi
orang yang bersalah. Apalagi kalo gak di maafkan, rasanya berat banget. Rasanya
kita udah mentok dan gak tau mau gimana lagi. Tapi memang itulah kenyataannya,
sekarang aku tau rasanya gak bisa memaafkan. Baru kali ini aku merasakan sangat susah untuk memaafkan seseorang.
Ilmu ikhlas, pernah aku denger dari film Kiamat Sudah Dekat. Dan
sekarang aku bener2 paham apa maknanya. Ilmu yang sangat susah. Ikhlas, ikhlas
untuk memaafkan orang yang punya salah sama kita. Apalagi ikhlas mendoakan
orang itu bahagia setelah semua yang dia lakukan terhadap kita.
Mungkin di depan orang itu kita
masih bisa bersikap baik dan ramah seolah-olah udah bisa memaafkan. Tapi di
dalam hati gak bisa pura-pura memaafkan. Kadang
gak jarang juga jadi timbul rasa dendam di hati kita. Rasanya kita pengen orang
itu tau betapa sakitnya kita atas perlakuannya. Kita pengen orang itu juga
merasakan sakit hati yang kita rasakan. Rasanya pengen marah2, pengen kita caci
maki. Tapi aku juga tau kalo itu gak bakal menyelesaikan masalah. Karena
menurutku, orang itu sendiri mungkin gak nyadar kalo apa yang dia lakukan
memberi efek yang sangat sangat menyakitkan. Tapi kita harus belajar dan
mencoba untuk memaafkan. Mungkin bisa kita mulai dengan mengingat semua kebaikan yang pernah orang itu lakukan pada kita. Kita juga harus introspeksi diri juga. Siapa tau itu
juga karena kesalahan kita sendiri. Meski sangat susah, harus ikhlas. Ikhlas.
Ikhlas. Ikhlas.
Ya Allah, saya yakin semua yang
terjadi di dunia ini pasti ada hikmahnya. Mungkin sekarang saya belum bisa
mengerti hikmah apa di balik rasa sakit yang kau berikan. Tapi saya takut
dengan azabmu di akhir zaman nanti. Saya juga tidak mau punya hutang maaf
selama hidup di dunia. Tolong bukakan hati orang2 yang pernah saya sakiti.
Semoga mereka bisa memaafkan kesalahan saya, bisa mengikhlaskan kesalahan saya,
dan semoga saya tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi. Begitu pula
sebaliknya. Tolong bukakan hati saya. Semoga saya bisa memaafkan orang2 yang
pernah menyakiti saya, bisa mengikhlaskan kesalahannya. Dan ajari saya untuk
bisa ikhlas mendoakan orang itu bahagia. Saya tidak mau punya musuh, saya mau
hidup tenang tanpa ada dendam :’)
Amin Ya
Allah.