Senin, 27 Agustus 2012

MAAF: Sebuah Kata yang Rumit dan Sama Sekali Tidak Mudah

Tiap lebaran pasti sering banget kita denger kata maaf. Maaf lahir batin, dan sebagainya. Dan dengan gampangnya di kirim lewat sms, send to all contact. Dulu aku ngrasanya kalo udah aku sms, brarti udah minta maaf, padahal maaf itu gak segampang itu. Maaf itu rumit. Apalagi ‘memaafkan’.
     Dalam agamaku, Islam, saling memaafkan itu penting dan pahalanya banyak. Ini menyangkut hubungan antar manusia atau habluminannaas. Kata ibuku, kalo kita punya salah dan belum di maafkan, dosa kita itu bisa di bawa ke akhirat. Begitu pula sebaliknya, kalo ada orang yang punya salah sama kita dan udah minta maaf tapi kita belum memaafkan, dosa itu bisa memberatkan yang bersalah dan tentu juga memberatkan kita sendiri.
     Beda halnya dengan habluminallah atau hubungan dengan Allah SWT. Allah mempunyai sifat Al-Gofar atau Maha Pemaaf. Asal kita mau bertobat dengan sungguh2 dan berjanji tidak mau mengulangi kesalahan kita, Insya Allah dosa kita akan diampuni. Karena Allah juga mempunyai sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang sudah pasti akan mengasihi dan menyayangi hamba-Nya yang mau bertobat dan kembali ke jalan-Nya.
     Aku akui, kita ini manusia yang punya emosi, nafsu dan amarah. Dan itulah ujian terbesar manusia, bagaimana harus mampu mengontrol emosi, nafsu dan amarah kita. Bukankah Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan pengikutnya untuk saling memaafkan? Saat minta maaf, kadang aku sendiri juga ngrasa berat. Karena kita dalam posisi orang yang bersalah. Apalagi kalo gak di maafkan, rasanya berat banget. Rasanya kita udah mentok dan gak tau mau gimana lagi. Tapi memang itulah kenyataannya, sekarang aku tau rasanya gak bisa memaafkan. Baru kali ini aku merasakan sangat susah untuk memaafkan seseorang.
     Ilmu ikhlas, pernah aku denger dari film Kiamat Sudah Dekat. Dan sekarang aku bener2 paham apa maknanya. Ilmu yang sangat susah. Ikhlas, ikhlas untuk memaafkan orang yang punya salah sama kita. Apalagi ikhlas mendoakan orang itu bahagia setelah semua yang dia lakukan terhadap kita.
Mungkin di depan orang itu kita masih bisa bersikap baik dan ramah seolah-olah udah bisa memaafkan. Tapi di dalam hati gak bisa pura-pura memaafkan. Kadang gak jarang juga jadi timbul rasa dendam di hati kita. Rasanya kita pengen orang itu tau betapa sakitnya kita atas perlakuannya. Kita pengen orang itu juga merasakan sakit hati yang kita rasakan. Rasanya pengen marah2, pengen kita caci maki. Tapi aku juga tau kalo itu gak bakal menyelesaikan masalah. Karena menurutku, orang itu sendiri mungkin gak nyadar kalo apa yang dia lakukan memberi efek yang sangat sangat menyakitkan. Tapi kita harus belajar dan mencoba untuk memaafkan. Mungkin bisa kita mulai dengan mengingat semua kebaikan yang pernah orang itu lakukan pada kita. Kita juga harus introspeksi diri juga. Siapa tau itu juga karena kesalahan kita sendiri. Meski sangat susah, harus ikhlas. Ikhlas. Ikhlas. Ikhlas.
Ya Allah, saya yakin semua yang terjadi di dunia ini pasti ada hikmahnya. Mungkin sekarang saya belum bisa mengerti hikmah apa di balik rasa sakit yang kau berikan. Tapi saya takut dengan azabmu di akhir zaman nanti. Saya juga tidak mau punya hutang maaf selama hidup di dunia. Tolong bukakan hati orang2 yang pernah saya sakiti. Semoga mereka bisa memaafkan kesalahan saya, bisa mengikhlaskan kesalahan saya, dan semoga saya tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi. Begitu pula sebaliknya. Tolong bukakan hati saya. Semoga saya bisa memaafkan orang2 yang pernah menyakiti saya, bisa mengikhlaskan kesalahannya. Dan ajari saya untuk bisa ikhlas mendoakan orang itu bahagia. Saya tidak mau punya musuh, saya mau hidup tenang tanpa ada dendam :’)
Amin Ya Allah.

Tidak ada komentar: