Minggu, 15 Desember 2013

Tempat Kopi Darat Paling Seru di Jakarta! Versi? Aku dong :)


Galeri Nasional Indonesia, atau gampang nyebutnya sih GALNAS. Yang orang Jakarta tau gak tempat ini? Aku yang orang Jogja aja tau lho :3
Aku orang Jogja, tapi inget banget sama tempat ini. Dulu jaman SMA pernah dua kali ke sini, karena ada acara kompetisi lomba lukis di tempat ini dan sekaligus pameran di galeri ini. Apa yang berkesan dari tempat ini? Selain karena event yang aku ikutin, tempatnya juga bagus. Semua hal yang ada di sini merupakan hasil karya seni. Tamannya, halaman depannya, gedung-gedungnya, dan lain-lain. Di tempat ini kita bisa kumpul-kumpul bareng temen. Jumlahnya puluhan juga bisa. Tempat ini luas men, halamannya aja bisa cukup buat ratusan orang. Asik juga kalo buat kumpul-kumpulnya bareng temen-temen dari Kopdar Jakarta. Nah, kalo mulai laper, ada kantinnya juga lho. Hmm, aku disini nyebutnya kantin, tapi sebenernya malah bisa disebut cafe lho, desain ruangannya bagus banget. Yah, waktu dulu aku ke sana kondisinya emang kayak gitu. Tapi seandainya sekarang berubah pun, pasti berubah jadi lebih baik, seharusnya :P
Percaya gak kalo tempatnya bagus? Ini nih foto-foto waktu dulu aku ke sana. Semua barang-barang di sana bisa kami jadiin obyek untuk foto-foto.
Itu sebenernya lampu, tapi entah kenapa kami berpikir menjadikan lampu itu sebagai speaker :P

Patung ini, gede banget kan. Miring lagi, dan warnanya hijau kebiruan, pertama kali lihat dari kejauhan, aku mikir, benda apa sih itu, ternyata patung raksasa. Bagus banget buat foto-foto :)


Ini salah satu seni instalasi yang keren di halaman GALNAS ini. di bagian atasnya ada bentuk yang aku sendiri juga gak paham maksudnya apa (gak keliatan dari foto). hahaha. Dan bisa kita lihat dibelakang sana, ada jembatan penyeberangannya. Bukan jembatannya yang spesial, tapi diseberang jembatan itu adalah stasiun Gambir. Nah sip kan, galeri ini deket sama stasiun Gambir, jadi bisa langsung dijangkau sama semua orang yang berangkat kopdar naik kereta, tempatnya strategis :)

Hmm, berhubung aku bukan orang Jakarta, aku gak tau pasti GALNAS ini alamatnya di mana. Kalo dari webnya GALNAS, galeri ini beralamat di Jl. Medan Merdeka Timur No.14, Gambir, Jakarta Pusat 10110, Indonesia. Yang kutahu, galeri ini deket sama stasiun Gambir, deket Monas (karena puncak Monas keliatan dari galeri ini), deket Masjid Istiqlal, dan lain-lain. Orang Jakarta pasti taulah. Dan pasti disini gak susah sinyal, apalagi kalo pake XL. iya gak bro?
Oke deh, selamat mencoba, selamat bermain-main di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat :D

Selasa, 05 November 2013

Untuk Hidup yang Lebih Hidup


https://www.facebook.com/indberprestasi
"Luruskan Niatmu untuk Mendidik Anak Bangsa"

Subhanallah, aku baca kata-kata itu, entah kenapa menjadi terpikir alasan kenapa aku ingin jadi guru. tapi bukan hanya sekedar guru. dari awal aku pengen jadi guru, aku bener-bener pengen jadi guru di daerah pelosok. bukan di kota besar seperti kota asalku, Jogja. bukan apa-apa, aku hanya ingin "Hidup yang Lebih Hidup". merasakan perjuangan keras meraih pendidikan yang sebenarnya.

pendidikan itu bukan barang murah yang semua orang bisa dapat. satu saja faktor pendukung pendidikan tidak punya, seseorang bisa tidak mengeyam pendidikan sama sekali. masalah biaya, masalah geografis, dukungan orang tua dan sebagainya. aku juga sebenarnya bukan orang yang bisa mendapat pendidikan dengan mudah. sejak aku SD sampai kuliah sekarang, selalu mengandalkan beasiswa. tanpa beasiswa mungkin belum tentu sekarang bisa kuliah S1 sebagai calon guru biologi. tapi mungkin dengan inilah yang membuat aku jadi sangat-sangat menghargai pendidikan. dimana pendidikan itu sesuatu yang pantas diperjuangkan.

mungkin itu juga alasan kenapa aku pengen jadi guru di daerah pelosok, dimana pendidikan itu sesuatu yang pantas diperjuangkan. aku sendiri merasakan jadi siswa di kota besar dengan segala macam fasilitas full dan kelebihan lain. aku merasa usahaku untuk sekolah itu masih sangat ringan. dan siswa jaman sekarang itu menurutku terlalu santai (tapi gak semua lho). sekarang siswa jarang ada yang mencatat pelajaran, tinggal minta softfile ke gurunya. berangkat sekolah gak cukup pake motor sendiri, mereka bisa pakai mobil. sampai di sekolah online dengan gadget pribadi mereka. 

aku juga pemalas sebenernya. aku juga jarang mencatat. tapi aku masih beruntung walopun jaman SMA dulu aku gak punya komputer, karena di Jogja banyak fotocopyan. tinggal fotocopy. tapi di daerah pelosok sana? bisa jadi guru adalah satu-satunya sumber belajar mereka. mereka harus mencatat, walopun belum tentu mereka punya buku tulis yang mencukupi. buku tulis aja susah, apalagi mau cari buku pelajaran. pasokan buku dari pemerintah kadang terhenti di kabupaten, sehingga gak sampe ke siswa-siswa di sana.

jaman sekarang lihat pelajar pake mobil apalagi motor itu biasa. walopun aku gak punya mobil atau motor sendiri, aku masih beruntung karena punya sepeda atau masih punya uang untuk naik bis. aku SD-SMP masih naik sepeda ke sekolah (ketika yg lain udah pake motor), SMA naik bis (ketika yg lain udah pake mobil). tapi aku masih beruntung, setidaknya sekolahku gak jauh dan jalannya masih bisa ditempuh dengan mudah. di pelosok sana? jalan belum di aspal, mereka harus jalan kaki. berkilo-kilo meter. dan belum tentu juga mereka punya sepatu yang layak. di daerah perbatasan kalimantan, anak SD kalo sekolah harus jalan kaki sejauh 8 kilometer. kalo pas hujan? kalo pas panas? ya mau gak mau harus tetep jalan kaki. 

SDku dulu pernah ada yg kebanjiran. SMPku kena gempa. tapi aku masih beruntung, banjirnya cuma sekali, gempanya juga sekali dan gak ada yang rusak. SMA-ku udah ada ACnya. tiap kelas ada LCD. dan parahnya malah sering dipake buat nonton film bareng-bareng temen sekelas. ah ya ampun. di pelosok sana, mereka kebanjiran bisa tiap musim hujan. meja kursinya juga mungkin gak sebagus di sekolahku. apalagi AC? liat LCD pun belum tentu pernah. 

aku bisa tau kisah-kisah ini dari koran, televisi, kisah-kisah dari para relawan di pedalaman, dan sumber-sumber lain. dan belum tentu juga semua daerah 3T itu separah itu, karena aku juga belum pernah kesana. tapi gambaran-gambaran itulah yang membuatku ingin merasakan langsung keadaan disana. aku yang sudah sangat beruntung ini, hanya ingin berbagi keberuntungan dengan mereka yang ada disana. supaya mereka juga bisa sama seperti aku. bukan secara fasilitas nyata. tapi aku ingin mereka juga bisa sekolah, bisa merasakan pendidikan, dan kalau mungkin, mereka juga bisa jadi sarjana yang kelak bisa membangun daerah mereka sendiri.

dengan kondisi seperti itu, rasanya seperti mimpi untuk membawa internet ke tengah-tengah mereka. mengenalkan E-learning apalagi. tapi itu bukan sesuatu yang mustahil. kalo sekarang belum bisa, besok pasti bisa. kalo besok belum bisa, lusa pasti bisa.asalkan jangan berhenti untuk berusaha. sedikit demi sedikit, kita kenalkan internet pada mereka. memang perlu campur tangan pemerintah atau pihak lain dalam pengadaan fasilitas ini. namun, jika ada 1 saja fasilitas ini, maka anak-anak disana akan bertambah ilmunya 1 lagi. E-learning, pasti bisa sampai ke tangan mereka. 

papua, NTT, aceh, kalimantan, sulawesi, insya Allah. meskipun bukan berarti aku bisa melakukan apapun dan sebagainya. aku sendiri gak tau rintangan macam apa yg ada di sana. nyaliku mungkin juga belum cukup besar untuk menjalani hidup di sana. tapi semoga Allah selalu menjaga ku, memberikan kisah terbaik untuk hidupku. dan semoga niatku ini masih tertanam dalam sampai saatnya aku mengemban tugas ini. mungkin jika bukan lewat SM3T Program Sarjana Mengajar daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal), semoga masih ada jalan lain. bismillah :)

Selasa, 22 Oktober 2013

Bapak dan Ibu

Siapa yg bisa menghitung kebaikan mereka?
Siapa yg bisa menghitung kasih sayang mereka?
Siapa yg bisa menghitung airmata yg mereka jatuhkan utk kita?
Siapa yg bisa menghitung keringat yg mereka keluarkan utk kita?

Tentu saja tidak bisa
Karena yg namanya ikhlas itu tidak ada nominalnya

Tapi,
Berapa kali kita membuat mereka marah?
Berapa kali kita membuat mereka menangis?
Berapa kali kita membuat mereka sakit?

Tidak bisa dihitung juga
Saking seringnya kita menyakiti mereka tanpa kita sadari :')

Minggu, 15 September 2013

XXI Wish

alhamdulillah :)
taun ini, tepatnya 2 september kmrn, umurku udah 21 tahun, XXI. untuk seangkatanku, umur segini udah termasuk tua. temen2ku seangkatan ada yg blum 20 taun malahan. hahahaha. kadang nyesek juga, tp inilah hidup. harus belajar bersyukur dari hal-hal kecil. aku harusnya bersyukur, alhamdulillah masih diberi umur sampai umur 21 taun, belum tentu lho semua manusia yg lahir di dunia ini diberi kesempetan hidup sampai seperti umurku skrg :)

di umur 21 ini, tentu banyak harus berubah menjadi ke arah yg lebih baik. tanamkan dalam diri sendiri, bahwa mimpiku masih banyak, cita-citaku masih menumpuk. dan harus ada perubahan utk semua mimpi dan cita-cita itu. mulai dari apa? hal kecil dulu:
- latihan bangun pagi
- jangan telat kuliah
- jangan tidur di kelas
- belajar nyatet pelajaran
- hemat uang bulanan
- kurangi pecicilan
amin :)

insya Allah pasti juga akan ada sedikit yg berubah kalo yg itu td kelakon semua. khusus utk yg terakhir, ini gak wajib sih, tp sepertinya harus dimulai dari sekarang. perempuan di umur 21 itu udah bisa dibilang perempuan dewasa. (kalo kata BKKBN udah ideal nikah. hahahaha).

setidaknya harus ingat perempuan itu seperti apa, perempuan itu harus bagaimana. apalagi, sebagai seorang calon guru (insya Allah, amin) :)
Sekali lagi, alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, atas nikmat iman dan islam. syukur alhamdulillah utk umur, rizky, sehat, keluarga, dan segalanya. semoga senantiasa di jalan-Mu dan selalu dalam rengkuhan kasih sayang-Mu, amin :)

terima kasih utk bapak dan ibu saya, adik-adik saya. utk abang saya yg dari sumatera (cieeeee :p), teman-teman saya. Insya Allah, Irham Nisaur Rohim akan jadi orang yang lebih baik lagi dan ingin membuat kalian bangga punya anak, kakak, teman seperti saya. hehehehe. amin ya rabbal alamin :)

Selasa, 28 Mei 2013

Seni rupa dan kegilaannya...

Aku dulu gak pernah terpikir punya kesempatan untuk masuk ke dunia seni. Apalagi seni rupa. Menurutku itu ilmu yg sangat tinggi. Karena seni itu gila, dan aku hampir gila juga ketika masuk ke dunia seni. Hahaha.
Berawal dari lomba YASERI di Jakarta (Yayasan Seni Rupa Indonesia) tahun 2008. Aku masih kelas 1 SMA. Seumur-umur aku ikut lomba menggambar atau mewarnai itu gak pernah menang. Ciyus. Waktu itu aku iseng ikutan nggambar karena bosen belajar pelajaran, akhirnya suka nongkrong di ruang seni SMA ku (SMA N 8 Yogyakarta), dan jadilah sebuah gambar yang judulnya “Ancaman dan Kepolosan”. Dikirim ke Jakarta, daaaaannn lolos coy. Aku dan 10 org temenku yg lain berangkat ke Jakarta karena kami masuk ke 100 besar finalis se-Indonesia. Aku menang kategori Karya Terbaik Lukisan On The Spot Lomba Lukis Remaja Nasional, alhamdulillah J
Dan dari sinilah semua berawal. Mulai dari situ, kegilaan menjadi pekerja seni di mulai. Kelas 1 SMA aku masih sangat semangat. Dalam setaun aku bisa melukis sampe minimal 5 lukisan. Dan waktu itu aku udah bisa pake kanvas + cat minyak atau acrylic. Lukisan demi lukisan bermunculan. Entah bagus atau jelek, tapi aku gak berhenti melukis. Sisi negatifnya, melukis jadi sering kujadikan alasan untuk bolos pelajaran. Aku pernah seminggu gak masuk kelas, alasannya mau melukis. Tapi kenyataannya aku tidur di ruang seni seharian. Keluar dari ruang seni Cuma untuk sholat dhuhur dan makan. Astaghfirullah...
Tapi ada hal seru juga dari melukis. Karena melukis, aku bisa sampe Jakarta dua kali. Bisa merasakan lukisanku dipamerkan di Galeri Nasional Jakarta, dan Ancol. Aku juga mampir ke TMII dan Dufan (aku kan belum pernah kesana). Dan ketemu tersangka koruptor juga. Kok bisa? Tau bu Miranda Goeltom yg sempet booming krna kasus korupsi? Itu yang punya YASERI. Aku pernah salaman dan ngobrol dikit sama ibu itu, eh gak taunya masuk tivi  gara-gara kasus. Sayang sekali, padahal orangnya ramah lho. Ckckck -_-
Satu lagi kompetisi yang unforgetable. Lomba mural se-DIY. Apa istimewanya? Lombanya berlokasi di sepanjang jalan Malioboro. Dan lombanya di mulai tepat jam 12 malam sampe jam 5 pagi. Hohohoho. Gara-gara itu aku jd merasakan tidur di emperan Dunkin Donuts Malioboro. Kami melukis dengan semangat di awalnya dan terkantuk-kantuk di akhir. Dan ini lomba mural sob. Peserta lain itu ada yang udah pelukis jalanan tersohor, bomber, dll. Kalah sih, tapi tantangannya di lomba ini bener-bener terpampang nyata cetar membahana badai. Hahahaha. Dan walopun kalah juga, aku pernah ikut lomba lukis Internasional di China. Lukisanku tok tapi yang ke sana. Aku enggak :p
Aku belajar banyak dari seni rupa. Ketika tanggung jawab besar juga menghampiri, gara-gara seni rupa. Kelas 2 SMA aku terpilih jadi ketua ekstrakulikuler Seni Rupa di SMA ku (terpilih karena gak ada calon lain. iyyuuhh). Jadi subseksi Seni Rupa di OSIS, dll. Seketika hidupku jd penuh dengan seni rupa. Bacaanku jadi majalah Seni Rupa, Visual ART dll. Aku jadi baca ensiklopedi ttg Seni Rupa, ttg pelukis-pelukis dunia. Dari sini aku beneran nyadar kalo seni itu gila. Dimana aku aslinya hidup di tengah2 lingkungan religius islam, tapi di Seni Rupa gak ada hal yg tabu. Lukisan dengan obyek telanjang itu biasa meeen!! Aku agak kaget juga sih kalo liat begituan. Oh meenn, tapi itu seni. Seni itu gila. Hmmm -_-
Tapi setelah masuk kuliah, seakan hidupku berubah total. Sekalipun aku udah gak pernah menyentuh kanvas lagi. Tugas kuliahku banyak bgt. Temen kuliahku skrg mungkin gak pernah  tau kalo aku bisa melukis. Cuma artikel di koran yang jd bukti. Aku pernah masuk koran coy, profilku dimuat sebagai ‘pelukis remaja’. Padahal ya Cuma menang sekali. Hahaha.
Ah, terima kasih seni rupa. Banyak pengalaman yang bisa jadi kenangan dan pelajaran. Aku gak punya cita-cita sedikitpun utk jadi pekerja seni. Aku mau jadi guru biologi. Tapi masa-masa itu tetap tak terlupakan. Aku masih memajang lukisanku di rumah. Suatu saat, aku pasti pegang kanvas dan kuas lagi. Berkutat dengan lukisan lagi sampe lupa makan dan mandi. Hahaha.
Oke, see you. Siapapun yang baca tulisan ini dan punya hobi yang sama, bisa deh ngobrol2, semoga aku masih nyambung. Wkwkwk. Oiya, aliran lukisanku Realis-Dekoratif. Bagi ilmunya kalo ada yg ahli di aliran ini J
Oke oke. Follow me @beckblues :*


Kamis, 16 Mei 2013

EUROPA LEAGUE: CHELSEA !!!!!!!!!

hiyaaaa, chelsea, tolong maafkan saya :(
aku gak tau kalo ada final europa league, chelsea vs benfica malam ini. hah, trueblue macam apa aku ini -_-
aku tau dari twitter, itupun udah halftime. dan gak segera beranjak ke depan tivi. malah ngerjain laporan (jane nggarap laporan karo nonton chelsea ki penting endi to? hahaha). aku cuma nonton pas angkat trofi. gak papa lah ya. yang penting nonton, walopun dikit :')

oke, dari hasil kepo, diketahui bahwa chelsea menang atas benfica dengan skor 2-1. main di amsterdam. gol pertama dari torres di menit ke 60. gol kedua dari ivanovic di saat injury time. yeaaahhh, kowe keren massssssssssss :D :* :3

arep ngomong opo meneh? uwes, semene wae aku wes seneng. wes semangat. oke sip. aku wes lali karo laporanku. hahaha. ok, seperti tradisi sejak jaman SMP, pokoke tiap chelsea bar menang, saya harus berangkat sekolah/ kuliah pake atribut chelsea. hmm, pake tas chelsea? wes suwe ra dinggo. oke sip, besok pake jaket chelsea. sip sip

#KTBFFH #CFC #BlueIsTheColour
@beckblues

Rabu, 30 Januari 2013

NOVEL itu....


Novel. Udah banyak yg tau, ini barang apa. buku? Jelas. Lebih pantes disebut buku tebel. Karena biasanya novel itu tebel (padahal gak semua). Mungkin banyak yg heran ya, kenapa bisa kuat baca buku setebel itu. Bukunya aja bisa diukur tebelnya. Kalo novel itu empuk, bisa buat bantalan tidur. nah, aku, sebagai orang yang tahan baca novel, mau meluncurkan alasan kenapa novel itu cetar membahana. Dan ini agak aku bandingin juga sama filmnya. Kan biasanya novel bagus trus ada filmnya kan. Oke. Siap. Ini --->>>>
#  Imajinasi
Mungkin ini juga alasan kenapa aku lebih suka baca novelnya ketimbang nonton filmnya. Imajinasi. Kalo di film, udah tersedia gambar dan adegan, kita tinggal nonton. Tapi di novel, ketika Cuma disebutkan deskripsi situasinya, tokohnya, adegannya, kita sebagai pembaca mau gak mau pasti otaknya ikut membayangkan kondisi yang digambarkan di novel itu. Dan tiap orang pasti imajinasinya beda2. Dan, imajinasi itu tak terbatas. Kita bisa membayangkan adegan paling sederhana sampai yg rumit. Aku pernah salah imajinasi. Kok bisa? Aku baca novel Hunger Games, udah sampe puluhan halaman, aku membayangkan settingnya kolosal, vintage, gitu. eh tapi kok lama2 nyebut kabel listrik, TV, kamera, ah ternyata aku salah imajinasi. Hahaha. Makanya sering film itu juga bikin pembaca gak puas. Kenapa? Karena imajinasinya beda sama sutradara filmnya. Hahaha.

#  Detail
Dengan wujud yang tebel gitu, otomatis yg disampaikan juga lebih banyak. Misalnya Harry Potter. Novelnya yg kelima ada 1200 halaman. Aku baca itu kira2 6 hari tp pake berhenti. Dan filmnya Cuma 2 jam kurang lebih. Jelas kan kalo di novel lebih detail. Apapun pasti ada di novel :)

#  Banyak quote yg bisa di inget
Film juga bisa sih. Tapi kalo aku sendiri, susah mengingat kata2 yg diucapkan. Kalo di novel kan udah tertulis. Jadi gampang dan tinggal di salin. Dan udah jelas gak akan salah kata2nya :D

#  Kepuasan tersendiri bagi pembaca
Ini yang penting. Misalnya waktu aku baca novel Harry Potter. Novel yg paling tipis, itu udah tebel. Nah lho. tapi aku saking senengnya sama novel ini, hampir semuanya udah aku baca lebih dari sekali. Yang 1 sampe 3 udah aku ulang ratusan kali. Yg 4, 5 sama 6 udah aku baca 2x. 3 novel ini ada sekitar 800-1200 halaman. Cuma yg ke-7 yg baru aku baca sekali. Dan aku gak bosen baca berkali-kali. Novel indonesia yg aku baca berkali-kali Cuma 1, Ayat-ayat Cinta. Ya itu tadi alesannya, kepuasan. Kalo udah baca, gak cukup Cuma sekali. Asiknya tetep gak berkurang. Hahahaha.

Nah, jadi bagi yg masih merasa novel itu untouchable, hilangkan perasaan itu. Coba aja baca novel yang genrenya kalian suka, gak harus yg tebel. Yg tipis dulu, lalu bayangkan, pasti ketagihan pengen baca terusannya. Secara gak langsung dan gak niat ngapalin, pasti kita jadi apal isi novelnya kalo kita baca pake perasaan. Ciyuss. Misalnya Harry Potter lg nih. Aku jadi apal sama semua nama tokoh Harry Potter, nama tempat yg digunakan, nama hewan atau makhluk aneh di Harry Potter. Dan itu udah di luar kepala. Ibuku sampe bilang “Andai novel Harry Potter itu buku pelajaran, kamu pasti udah paling pinter sedunia”. Hahaha. Tapi sayangnya kalo aku baca buku pelajaran, jarang pake perasaan, jadi ya gak ada yg nyantol. Hahaha
Sekian sekian. Intinya, ayo membaca. Gak harus novel deh. Komik juga bagus. Lebih sakti lagi kalo mau baca buku pelajaran. Hahaha

@beckblues

Selasa, 29 Januari 2013

Otanjoubi omedetou Hyde :*

ini hampir tanggal 30 januari. jadi aku ngetiknya sambil mengejar waktu. mumpung masih tanggal 29 Januari 2013. selamat ulang tahun, otanjoubi omedetou Hyde L'Arc~en~Ciel. di umur ke 44 tahun ini, lanjutkan karyamu. walopun sejujurnya aku udah gak update ttg lagu2nya lagi, tapi setidaknya lagu2 lamamu masih ada di playlistku. hahahaha. My Heart Draws a Dream. dan semua lagumu, aku sukaaaaaa. suaramu pas nada tinggi itu juga bikin merinding. oke. wyatb. mumumumu :*

Senin, 28 Januari 2013

Aktif Itu Pilihan (dan Resiko)

bukan rahasia lagi kalo banyak yg bilang yg namanya anak yg aktif non-akademik itu biasanya akademiknya gak terlalu bagus. tapi sama aja sih, yg akademiknya bagus, belum tentu non-akademiknya bagus. makanya, ini pilihan. mau jadi kupu-kupu (kuliah-pulang-kuliah-pulang) atau kura-kura (kuliah-rapat-kuliah-rapat), ini pilihan.

ini terbukti lho. misalnya di saat wisuda. yg duduk paling depan alias cumlaude, IPnya bener2 cetar. tpi ya cuma itu prestasinya, duduk paling depan dan namanya gak disebut rektor di sesi selanjutnya. maksutnya gini, biasanya di sambutan rektor itu, rektor bakal nyebut nama2 wisudawan berprestasi di bidang non-akademik. misalnya juara Karate, juara Judo, juara lukis, atau juara2 yg lainnya. dan hampir dipastikan, mereka yg disebut itu duduknya di belakang alias bukan cumlaude. karena memang inilah keterbatasan manusia, gak bisa sempurna di semua aspek kehidupan. yg cumlaude ya IPnya cetar membahana, tp gak ada prestasi lain. sementara yg juara di mana2, IPnya mungkin cuma standar. tapi ada juga sih yg bisa 22nya, bisa salah satu, atau mungkin malah bukan 22nya.

dan semester ini, IP ku turun. semester yg kemarin itu memang semester berat. otak, jiwa dan raga harus ekstra diperas utk melewati semester 3 pendidikan biologi. tapi aku akui juga sih, belajarku juga kurang semester kemarin. sementara temen2 sekelasku udah mnyerahkan seratus persen jiwanya utk belajar. jiwaku harus dibagi 3. utk kuliah, utk Menwa, dan utk Judo. kalo yg lain setelah kuliah langsung megang buku dan belajar sampe ketiduran. kalo aku, setelah kuliah ke Menwa atau Judo dulu. pulang paling cepet jam 8 malem, sampe rumah capek. tidur. trus ngalong sampe pagi buat belajar sama ngerjain tugas kuliah. dan paginya kuliah lagi, sore UKM lagi, dan kayak gitu terus siklus hidupku :')

tapi walopun IPku skrg turun, aku gak sepenuhnya menyesal. sedih sih. banget malahan. aku juga gak nyalahin UKM. malahan UKM itu udah menyelamatkan jiwaku. hahaha. aku kalo di kuliah udah stress, rasanya pengen nangis tiap lg di dalem kelas. (dan aku pernah nangis beneran gara2 gak kuat belajar). penyelamatku cuma UKM. rasanya puas banget bisa banting orang di Judo. lebih puas lagi kalo aku njuk minggat 3 hari sama Menwa. jumat sabtu minggu itu biasanya di Menwa ada acara. entah ke merapi, gunung sempu, atau mana gitu. yang penting puas. walopun seninnya nangis2 lagi. malahan temenku ada yg bilang "Nisa ki nek lagi stress, pelampiasane njuk melu UKM sing ngeri2". hahahaha.

satu yg bikin aku tetep semangat. walopun IPku gak sebagus temen2 sekelasku, tp aku punya pengalaman yg gak mereka punya. sementara temen2ku cuma berkutat di kost atau rumah. aku pernah mendaki sampai Lawu, aku pernah mnyusuri sungai di Merapi, aku pernah jelajah malam di kuburan cina di bukit Sempu, aku pernah terjun dari atap GOR UNY, aku bisa SRT, aku bisa Judo, aku kuat push-up ratusan kali dalam sehari (hahaha -_-), aku pernah ikut TIM SAR DIY, aku bisa mountenairing, aku pernah jalan kaki dari Bantul sampe UNY, dan lain-lain. mungkin skrg hal2 di atas cuma sekedar cerita, tp aku yakin suatu saat ilmu dan pengalaman itu bisa berguna di kemudian hari :D

dan ada yg pernah bilang, punya banyak kenalan itu penting. kalo temen2 yg setelah kuliah trus pulang, otomatis dolannya ya cuma di kampus, itupun mungkin cuma kenal temen sejurusan atau sefakultas. tapi gara2 aku ikut UKM, apalagi UKM ku tingkat univ, aku skrg dari 7 fakultas punya kenalan semua. dari berbagai angkatan. gak cuma mahasiswa, dosen juga. pernah dulu ada orang yg agak meremehkan kekuatan UKM. karena setauku dia sama sekali gak ikut organisasi apapun di kampus. dia liat aku bawa seragam Menwa dan dia bilang "ngapain repot2 ikut UKM kyk gituan? cuma dpt capek, mending seriusan kuliah". oke, kata2nya bener2 aku inget. tapi suatu hari, dia mau KKN dan butuh pinjemin alat apa itu aku lupa. dia bilang sama aku "eh tolong pinjemin ke UKM mu dong". aku tanya "knapa gak pinjem ke HIMA-mu atau BEM sini aja?". dia jawab "aku gak punya kenalan anak HIMA atau BEM sini e". nah loooo, kemaren siapa yg bilang ikut UKM itu gak guna? giliran butuh, dia gak punya siapa2 yg bisa dimintain tolong. hohohoho.

tapi aku juga gak menyalahkan orang yg serius kuliah lho. sekali lagi, aktif itu pilihan. dan pilihan itu ada resikonya. aku juga salut sama temen2ku yang bisa sepenuh hati belajar. IP mereka bagus2. aku juga pengen bisa punya IP bombastis kayak mereka. tapi ya itu, resiko juga ada. kalo sekarang IPku turun, ya itu juga resiko dari pilihanku. jadi pesanku utk temen2 yg IPnya bagus tp gak pernah masuk organisasi: nikmati hidup kalian sebagai mahasiswa, jgn hanya berkutat sama kuliah. kampus itu isinya gak cuma ruangan kelas. tapi banyak fasilitas yang udah disediakan sama rektorat utk kita pakai sebagai sarana pengembangan diri. jadi, sekali-kali, ayo ikut UKM, HIMA, BEM, DPM atau organisasi lainnya. dan utk teman2 aktivis kampus tp IPnya gak seberapa: jangan patah semangat. tetap tekuni bidang yg kita sukai. tp jgn lupa sama kuliah. sebisa mungkin buat segalanya seimbang. kita punya pengalaman yg org lain gak punya. oke semuanya?

GANBATTE KUDASAI. Aal izz well. asal kita tetap fisabilillah, Allah pasti akan selalu menyertai pilihan kita dan membantu kesulitan kita. amin :)

Sabtu, 26 Januari 2013

Cosplay

Cosplay itu kependekan dari Costume Player (bener gak sih nulisnya?). kalo arti resminya, aku juga kurang paham. intinya, cosplayer itu orang-orang yang memakai kostum. hahaha. nah, khusus yg lagi dibicarain di sini adalah Cosplay Jepang. 

untuk orang2 yg sering dateng ke Japan festival pasti udah tau cosplay itu apa. termasuk aku. sering liat sih, dan yang namanya cosplay itu udah menu wajib di acara kayak ginian. dan yah, sedikit ada rasa kepengen juga buat ikutan cosplay. nah, kalo ditanya pengen cosplay jadi apa, udah pasti, aku pengen jadi Temari. hahaha. siapa itu? salah satu tokoh di naruto, ninja dari Suna Gakure. desa pasir. tapi itu cuma impian, aku pake jilbab, jelas gak mungkin cosplay gituan. hahaha

bisa bayangin gak sih aku pake kostum2 itu? kalo utk penggemar cosplay, ini hal wajar. tapi utk orang yg awam cosplay, aku yakin pasti heran. dan mungkin menganggap cosplay itu aneh. pernah ada yg cosplay dengan kostum malaikat dan dia beneran pake sayap yg gedeeee banget. dan mungkin yg paling sering ditemui itu kostum2 anime terkenal. misalnya naruto, one piece, bleach, kenshin, inuyasha, dan entah anime apa itu aku juga gak pernah nonton. hahaha.

yang pengen aku sampein dari postingan ini adalah, khususnya untuk orang2 yg gak kenal cosplay: COSPLAY ITU ASIK. hahaha. jangan cuma dilihat dari anehnya aja. memang kami kekanak-kanakan. karena memang banyak cosplayer itu yg udah dewasa, masih suka nonton anime, tokusatsu, baca manga, dll. tapi ini seni. coba dilihat dari segi seninya. dari kostumnya. jelas, itu hasil karya seni. dan tiap tampil gak mungkin cosplayer itu diem aja. pasti sambil ngapain gitu. ada yg nyanyi. ada yg beneran main pedang, ada yg tarung beneran, dll. ini juga seni, seni pertunjukkan.

jadi, mari kita nikmati seni yang ada di dunia cosplay. gak susah kok nemu acara kayak ginian. sekarang banyak di mall atau tempat umum yg jadi wahana japan festival. tinggal kita gimana cara menikmatinya aja. oke? :D

ini ada beberapa foto2 cosplayer yg menurutku bagus, cari di google yg jelas, kalo foto pribadi ada akunya. ntar malah mengganggu. hahaha

Atas dari ki-ka: one piece, temari (naruto) , orochimaru (naruto)
bawah dari ki-ka: gotei (bleach) , akatsuki (naruto)

Ada yang Baru Lhooooo :3

- apaaaa??
- background blognya

hahahaha. 

bukan apa2, cuma mau move on kok. bukan move on dari Chelsea lho ya, masih True Blue kok, selamanya KTBFFH :)
ya sekedar pengen ganti. skali2 pake background feminim gini lah ya. biar tau kalo yg punya blog ini cewek. hohohoho.
okaaay, welcome welcome, the new Blue :D

@beckblues

Minggu, 06 Januari 2013

Ada yg salah dengan MENWA?

MENWA itu apa? gampangnya MENWA itu Resimen Mahasiswa. resimen itu artinya prajurit. jadi simpulkan saja sendiri artinya.

ini sekarang aku nulisnya lagi pake emosi. emosi terpendam, dan tadi sore disulut lagi, jadi meluap-luap lagi. berawal dari aku nyari brivet tadi sore di kompleks AAU (Akademi Angkatan Udara). entah kenapa yg jual (dan gak cuma 1), mereka memandang aneh kami (aku sama susi). koyo ra tau weruh MENWA wae, biasa mbak, santai. terbukti kalo mereka gak tau MENWA itu apa.

ajaran kami mengadopsi dari militer. kami militer tapi seperti bukan militer. padahal di lambang kami masih ada simbol TNI- AD, AL, AU lengkap beserta POLRI. menandakan bahwa kami adalah anak kalian. tapi skrg udah bukan ya? mulai beberapa taun terakhir ini, MENWA udah bukan di bawah mereka lagi. skrg atasan langsung kami adalah rektor. skrg kami adalah UKM, Unit Kegiatan Mahasiswa. sama seperti kegiatan2 lain di universitas. sebenernya kami gak papa, kami gak keberatan. tapi ya tolong hargai kami seperti kalian menghargai UKM-UKM lain. kami juga mahasiswa, sama seperti mahasiswa lain. tapi kok gitu ya?

dulu aku gak terlalu merasa sih, cuma setelah aku ikut LKMM sama pelatihan UKM sehat yang diadakan univ ku, aku jadi tau pandangan orang tentang kami. bahkan ada seorang dosen pengisi materi yang menurutku leluconnya keterlaluan (kebetulan dia dosen biologi, dosenku sendiri). aku udah hapal, sejak jaman LKMM sampe UKM-sehat, beliau terkesan 'mengejek' MENWA. tapi oke, semua seisi kelas ketawa semua. aku juga waktu itu ikut ketawa, nyenengke uwong kan opo salahe, biar puas semua orang yg ada di situ. temen2 dari UKM lain ketawa semua, tanpa mereka tau, aku ketawa tapi sebenere dalam hati dendam kesumat nyumpah-nyumpah.

aku paling inget waktu dosen itu menertawakan seragam kami. seragam kami yg hijau itu. emange ngopo to? masalah? seragam yang kalian semua tertawakan itu, beda maknanya buat kami. dapetnya susah. direwangi munggah ketuk merapi cuma buat ngambil brivetnya. direwangi merayap dan di guling-guling di parangtritis cuma untuk dapet baretnya. ah, tapi kalian gak tau.

awalnya aku dulu merasa kalo pake seragam MENWA itu keren. tau gak? nganggo sragam kui ki abot yo. sak penake. aku embuh ngopo gak bisa lupa sama pak dosen sama temen2 UKM yg waktu itu ikut ngetawain sragamku. dikiro gampang po? aku merasakan sendiri bedanya pas aku pake sragam sama pas enggak. misalnya pas ospek univ, maba kan agak kacau. tiba2 PKnya FIS 'komplen' ke aku. alasannya karena aku pake sragam. sedangkan sie keamanan ospek yg asli sragamnya kan sama kyk panitia lain, jd susah dicari. sama juga ceritanya kyk pas Display UKM, ada yg kameranya ilang pas display, trus lapornya ke aku. alasannya sama juga, karena aku pake seragam. sedangkan keamanan display yg asli juga susah dibedain sama panitia lain. ngono kui lho, dikirane gampang po nganggo seragam kui? cobo kowe2 ki do ngrasakke dadi kene. tapi ternyta mung lucu to?

memang, anggota kami sedikit. nggak kayak UKM lain. kami juga gak pernah ada prestasi yang jelas. nggak kayak UKM olahraga yg bisa urun medali emas perak perunggu, nggak kayak UKM seni atau penalaran yang karyanya jelas dan bisa dinikmati orang lain. tapi ya tolong dihargai lah. setiap UKM pasti punya tujuan masing2, kami juga. kami sudah bukan anak TNI dan POLRI lagi, tapi kenapa di universitas kami sendiri juga tidak dihargai? kami juga mahasiswa universitas ini, kami juga bagian dari 37 UKM yang ada di universitas ini, di seragam kami juga ada identitas universitas ini. tapi?

cukup, aku nulis banyak di sini juga gak banyak bikin perubahan. ya semoga MENWA bisa lebih baik lagi. mungkin kekurangan itu memang dari kami. doanya saja semoga bisa dirubah sedikit demi sedikit pandangan tentang kami. hufsss, astaghfirullah hal adzim.

Widya Castrena Dharma Siddha!!!!!